zhenfozong web

Mengapa Agama Buddha?

  1. Pada zaman Pra sejarah menurut Herbert Spencer semua manusia menyadari bahwa kematian akan dialami setiap orang dan telah memiliki kepercayaan yang beragam. Orang pada zaman Purba atau Primitif, merasa ada kekuatan magis di dalam roh nenek moyang, hewan, benda besar dan lain sebagainya. Sehingga, pada zaman dahulu sebelum mengenal agama terdapat kepercayaan atau keyakinan yaitu Animisme, Dinamisme, Toteisme, Monoisme dan lain sebagainya. Kepercayaan itu terus berkembang hingga terdapat sebuah istilah mengenai Tuhan yang dikenal dengan satu-satunya pencipta dan memiliki kendali terhadap segala sesuatu yang ada di alam semesta ini dan sejak saat itu peradaban manusia mulai mempercayai adanya Tuhan yang disebut dengan agama.Secara umum, agama dapat didefinisikan sebagai sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, serta pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tata kehidupan. Agama yang dikenal di dunia saat ini sangat beragam, terutama Indonesia mengakui adanya 6 agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu dan Konghucu. Salah satu agama tertua yang masih ada di Indonesia adalah agama Buddha.

    Agama Buddha merupakan agama keempat terbesar di dunia yang populasinya sekitar 7% penduduk dunia yang berpaham nontesime atau filsafat berasal dari India tepatnya di Nepal. Tokoh yang memperkenalkan agama Buddha adalah Sidharta Gaotama atau Buddha Sakyamuni sekitar abad ke-6 SM. Agama Buddha juga meliputi ilmu, nilai tradisi, filosofi, keyakinan, kepercayaan, meditasi, dan praktik spiritual yang berdasarkan ajaran Buddha (Dharma). Buddha adalah yang maha agung, maha sadar, menemukan ajaran dengan usaha sendiri dan membagikan kepada para siswanya sehingga, bagi setiap siswa yang mempraktikkan ajarannya pada kehidupan sehari-hari akan terbebas dari penderitaan dengan melenyapkan 3 akar kejahatan yaitu kebodohan (lobha), kebencian (dosa), keserakahan (moha).

    Agama Buddha sangat praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Albert Einstein bahwa agama Buddha bersifat alamiah dan sangat sesuai dengan ilmu pengetahuan modern. Sebagai contohnya praktek meditasi saat ini sudah mulai diterapkan dalam berbagai kalangan karena diketahui meditasi membawa manfaat bagi kesehatan, daya pikir dan lain sebagainya.

    Intisari dari ajaran Buddha adalah janganlah berbuat jahat, tambahlah kebajikan, dan sucikan hati serta pikiran. Agama Buddha mengajarkan Cinta kasih dan kasih sayang yang bersifat universal. Selain itu juga mengajarkan Hiri (malu berbuat jahat) dan Ottapa (takut akan akibat perbuatan jahat), dengan menerapkan cinta kasih, hiri dan ottapa  maka seluruh dunia akan menjadi damai. Buddha juga mengajarkan kepada siswanya tentang penderitaan karena dunia ini bersifat tidak kekal atau silih berganti antara suka dan dukha. Jika, tidak ada penderitaan maka Buddha tidak akan menjelma di dunia ini. Hal tersebut dijelaskan atau diajarkan Buddha dalam empat kebenaran mulia/ Paticca Sammupada.Isi dari 4 kebenaran mulia itu adalah:

    • Kebenaran mulia tentang dukkha (Dukkha Ariya Sacca)

    Dukkha adalah penderitaan. Contoh dari dukkha adalah lahir, tua, sakit, mati, berkumpul dengan yang dibenci dan berpisah dengan yang dicinta.

    • Kebenaran mulia tentang sebab dukkha (Dukkha Samudaya Ariya Sacca)

    Setiap penderitaan yang dialami makhluk hidup pasti memiliki sebab. Contohnya adalah sebab seseorang dilahirkan kembali karna adanya keinginan untuk terlahir kembali.

    • Kebenaran mulia tentang terhentinya dukkha (Dukkha Niroda Ariya Sacca)

    Dukkha dapat dihentikan dengan cara menghapus segala keinginan yang ada dalam diri kita. Sehingga tidak akan ada lagi kemelekatan dan keinginan di dalam diri kita.

    • Kebenaran mulia tentang terhentinya dukkha (Dukkha Niroda Ariya Sacca)

    Jalan yang harus ditempuh untuk mengakhiri dukkha yaitu 8 jalan utama atau jalan tengah yang telah di ajarkan Sang Buddha. Jadi, kita tidak terlalu ekstrim atau memanjakan diri saat berlatih. Isi 8 jalan utama adalah:

    • Pengertian benar
    • Pikiran benar
    • Ucapan benar
    • Perbuatan benar
    • Pencaharian benar
    • Daya upaya benar
    • Perhatian benar
    • Konsentrasi benar

    Disisi lain agama Buddha mengajatkan Hukum Karma dan Punarbhava. Hukum Karma bersifat adil kepada siapapun, siapa yang berbuat harus bertanggung jawab. Sehingga hukum karma bersifat nyata atau dapat dikatakan sesuai dengan logika. Sedangkan, Punarbhava adalah kelahiran kembali. Ketika seseorang masih memiliki nafsu duniawi dan belum bisa memutus 12 mata rantai atau penderitaan maka seseorang akan terus mengalami kelahiran kembali. Bahkan belum ada ilmu pengetahuan yang bisa menyangkal tentang adanya Punarbhava. Maka, ajaran Buddha sangat luar biasa dan kita harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar terbebas dri penderitaan. Kita sudah sepantasnya bangga menjadi umat Buddha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *