Pada tanggal15 Mei 2023 yang lalu, Ditjen Bimas Buddha mengadakan Fullday Talkshow, ”Peran Wanita dalam Moderasi Beragama”. Talkshow yang bertujuan memupuk sikap moderasi di kalangan wanita Buddhis ini dihadiri oleh lebih dari 55 orang peserta dari beberapa organisasi wanita Buddhis yang ada di sekitar Jakarta danTangerang, termasuk dari Wanita Buddhis Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia yang mengirimkan 8 personil. Sesi pertama pagi hari oleh Ponijan Liaw dengan narasumber Eni Retno Yaqut, penasehat DharmaWanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI, dan Dewi Lestari, seorang novelis, musisi dan praktisi meditasi.
Ibu Eni Retno Yaqut menyampaikan bahwa dalam menjalankan moderasi agama, bukan agamanya yang dimoderasikan, tetapi cara kita beragama yang perlu di tata ulang. Setiap agama pasti mengajarkan kebaikan ,tinggal bagaimana kita mempraktikkan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Beliau juga menekankan bahwa wanita memiliki peran yang sangat penting untuk mensukseskan moderasi beragama, di mana wanita dapat mendidik diri sendiri, anak, atau anggota keluarga lainnya untuk menjalankan ajaran agamanya dengan baik dan tetap bisa menghargai ajaran agama orang lain.
Ibu Dewi Lestari mengatakan toleransi beragama adalah hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat, namun lebih penting lagi adalah apresiasi beragama. Apresiasi beragama berarti kita menghargai setiap agama yang ada tanpa merendahkan atau membandingkan dengan agama kita. Apresiasi beragama merupakan penyempurnaan dari sikap toleransi.

Sesi ke dua di mulai pukul 13.00 sore dengan topik “Peran Wanita dalam Membentuk dan Memandu Generasi Emas Indonesia”, yang dibawakan oleh Melly Kiong, praktisi dan pengajar mindful parenting ternama di Indonesia. Ibu Melly Kiong menyampaikan lima hal penting bagi orang tua untuk menciptakan generasi emas Indonesia yaitu mendengarkan anak dengan penuh perhatian, tidak menghakimi anak, kendalikan emosi atau sabar, bersikap adil dan bijaksana, serta memiliki sifat welas asih terhadap anak.