Uncategorized

Ribuan Umat Tantrayana Zhenfo Zong Bersatu dalam Doa Dwi Tahunan

Berlokasi di lapangan kenari zona 1 Candi Bodobudur, Majelis Agama Buddha Tantrayana Satya Buddha Indonesia (Madha Tantri) dan Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia (Zhenfo Zong Kasogatan) kembali menggelar Upacara Apihoma Tantrayana Zhenfozong di Candi Borobudur. Acara dwi tahunan ini dilaksanakan pada 28 Juni 2025 bertepatan dengan awal bulan Suro 1959.

Apihoma kali ini mengusung adinata Vajrasattva, sesosok Bodhisattva yang dipuja semua siswa Tantra untuk menyucikan diri dari karma buruk sebelum menapak ke ritual tahap yang lebih dalam. Persembahan api digelar di empat tungku yang menghadap ke empat penjuru mata angin. ”Melalui ritual persembahan ini, kita menyalurkan jasa kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia agar terhindar dari bencana, aman sejahtera; juga kepada Mahaguru Lian Sheng agar sehat sentosa dan senantiasa memutar roda dharma di dunia saha,” ujar upacarika utama dan pemimpin para Sangha, Acarya Shi Lian Fei.

Upacara Apihoma Tantrayana Zhenfozong Borobudur 2025 sukses diselenggarakan dengan dipimpin oleh delapan Acarya/Mahabiksu sebagai pemimpin dan pendamping upacara, mereka termasuk Acarya Shi Lianfei (蓮飛上師), Acarya Shi Lian Yang (蓮樣上師), Acarya Shi Lianjin (蓮妗上師) dari Jakarta; Acarya Shi Lianzu (蓮祖上師) dari Medan; Acarya Shi Lian Yuan (蓮元上師), Acarya Shi Lianpu (蓮菩上師), Acarya Shi Lianzui (蓮最上師) dari Palembang, dan Acarya Shi Lian Yue (蓮悅上師) dari Taiwan. Upacara juga dihadiri oleh 2 orang Dharmacarya (教授師), 8 orang Biksu (法師), 12 orang Pandita Dharmaduta (講師), dan 43 orang Pandita Lokapalasraya (助教). Umat yang hadir dalam upacara ini lebih dari 1000 orang yang datang dari dalam dan luar negeri.  Mayoritas peserta adalah umat Tantra berbahasa Jawa dari Lampung, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, Semarang, Temanggung, Salatiga, serta Malang.

Upacara ini juga dihadiri oleh sejumlah tamu agung, meliputi Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama RI, Nyoman Suriadharma; Ketua Umum DPP Walubi, Siti Hartati Mudraya; Pembimas Buddha Jawa Tengah, Karbono; Gusti Kanjeng Putri Warsito Negoro dan jajaran anggota Keraton Mangkualam; Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya, Dr. Sulaiman, P.hd., dan ketua Divisi Publikasi TBF yang juga menjabat sebagai Ketua Lotus Light  Charity Society Internasional Acarya Shi Lian Yue dari Taiwan

Rangkaian acara diawali dengan sebuah sesi seremonial yang memukau, menampilkan pagelaran sendratari Vajrapuja. Pertunjukan seni yang harmonis ini, memadukan alunan gamelan dan keindahan tari, dirancang khusus untuk memvisualisasikan sadhana prayoga Vajrasattva. Persembahan artistik ini dibawakan dengan apik oleh sekolah minggu Prajna Bakti, dari Vihara Vajra Bumi Satya Dharma Virya, Lamuk, Temanggung. Penting untuk diketahui, sadhana prayoga Vajrasattva merupakan salah satu pondasi esensial bagi setiap sadhaka (praktisi) tantra dalam perjalanan praktik spiritual mereka, menegaskan kedalaman makna dari pagelaran pembuka ini.

Setelah sesi seremonial yang penuh makna, acara dilanjutkan dengan sesi ritual inti, yaitu persembahan Apihoma. Ritual ini merupakan perpaduan sakral antara doa yang dilantunkan dalam bahasa Jawa dan mantra yang dirapal dalam berbahasa Sanskerta. Kombinasi unik ini tidak hanya memperkaya pengalaman spiritual para umat, tetapi juga menunjukkan akulturasi budaya dan tradisi dalam praktik Tantrayana Zhenfozong. Setiap sarana puja dan lantunan mantra membawa harapan dan doa, menciptakan atmosfer khusyuk dan penuh energi positif bagi segenap hadirin.  

Penutup dari seluruh rangkaian acara adalah pradaksina yang dilakukan oleh para peserta, mengelilingi kemegahan Candi Borobudur. Momen sakral ini disempurnakan dengan meditasi malam purnama yang hening di puncak candi. Berada di bawah cahaya rembulan penuh dan dikelilingi oleh aura sejarah Borobudur, meditasi ini menjadi penutup yang sempurna, memberikan kesempatan bagi para peserta untuk merenung, menyerap energi positif, dan mencapai kedamaian batin. Seluruh rangkaian acara ini tidak hanya memperkuat ikatan spiritual umat, tetapi juga memperkaya pengalaman budaya mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *