Pada bulan Oktober 1988 seluruh jajaran pimpinan Yayasan Satya Dharma Surya Indonesia dengan seluruh umat Buddha yang dibinanya berintegrasi ke dalam Majelis Dharma Duta Kasogatan Indonesia. Penggabungan ini dimaksudkan untuk membantu pembauran secara wajar melalui jalur agama Buddha dan jalur sosial budaya, serta terwujudnya agama Buddha yang berorientasi kepada kepribadian dan budaya Indonesia.
“Gayung Bersambut” dengan penggabungan ini, para tokoh pendiri dari Majelis Dharmaduta Tantrayana Kasogatan telah menemukan kembali Silsilah aliran, sebagaimana pada zaman dahulu Mahaguru Atisa berguru kepada Guru Agung Suvarnadvipa Dharmakirti, demikianlah para tokoh dan umat Tantrayana Kasogatan menerima Mahamua Acarya Liansheng sebagai Guru Silsilah (Mula Acarya) dan menekuni sadhana Tantrayana Zhenfozong.
Demikian pula dengan Aliran Tantrayana Zhenfozong dalam wadah yayasan Satya Dharma Surya Indonesia telah menemukan kembali warisan khazanah ajaran Buddha yang sarat akan budaya, menemukan kembali semangat Bodhicitta sebagaimana Yang Arya Atisa Dipamkara belajar ajaran Agung Bodhicitta kepada Guru Agung Suvarnadvipa Dharmakirti.
Sehubungan dengan penggabungan Sangha-sangha dan Majelis-majelis Agama Buddha ke dalam Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Majelis Dharmaduta Kasogatan Indonesia berganti nama menjadi Majelis Agama Buddha Tantrayana Kasogatan Indoensia pada tahun yang diresmikan pada Pasamuan xxx tanggal xxxx Oktober 1994. Pada tahun 2001 Majelis berganti nama menjadi Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia.
Sumber: Romo Pandita Dharmeshvara Oka Diputhera, Buku Kiprah Kasogatan, Majalah Satya Buddha Edisi I, Buku HUT II Yayasan Satya Dharma Surya Indonesia
https://www.zhenfozong.id