galeri kegiatan

Bali Kedatangan Avalokitesvara Sahasrabhuja Sahasranetra

Seorang umat, I Putu Berata Putra, memayungi Acarya Lian Pu yang mempersembahkan dupa untuk memulai upacara.

Alunan terompet sankha diiringi gemuruh tambur menandai mulainya upacara Homa Avalokitesvara Sahasrabhuja Sahasranetra yang dipimpin Acarya Lian Pu dari Palembang didampingi Pandita Lokapalasraya Kasdi, Pandita Dwi Junaidi, dan segenap tim pemandu upacara upacara pada Sabtu (9/7/22) pukul 19.00 WITA. Upacara persembahan api khas tantrayana ini diikuti dengan penuh semangat oleh lebih dari 100 umat yang memenuhi gedung Vihara  Bumi Oka Diputhera, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana – Bali. Seperti biasanya upacara homa ini terlihat agung karena antara lain terdapat tim pemandu upacara yang kompak mengenakan baju adat Bali lengkap, suatu keistiewaan yang jarang terdapat di vihara Zhenfozong lainnya.

Barisan Umat Vihara Bumi Oka Diputhera yang menghadiri upacara homa

Terlebih lagi terdapat persembahan khas adat Bali berupa sepasang Canang Sari dan Pajegan setinggi 1 meter yang melambangkan gunung Mahameru. Canang dirangkai dengan anyaman pandansari sebagai alas dan lima bunga beda warna sebagai simbol empat arah mata angin dan posisi tengah, sedangkan Pajegan tersusun atas buah-buahan hasil budidaya setempat. Semua persembahan di altar mandala ini menjadi tanda bakti dan rasa syukur kepada Mulacarya, Adinata Homa, para Buddha Bodhisattva dan makhluk suci lainnya sekaligus sarana memohon kemakmuran dan kesuburan.

Pandita Dwi Junaidi dengan hormat memasang dupa di altar mandala.

Di penghujung upacara homa, Acarya Lian Pu berdharmadesana mengenai makna dan manfaat upacara homa secara lebih mendalam, serta kisah manifestasi Avalokitesvara Sahasrabhuja Sahasranetra.

“Persiapan upacara homa dilakukan selama seminggu dengan bantuan para relawan yang saling bergotong-royong, syukurnya dengan adhistana Mahaguru dan jerih payah relawan yang membantu membuahkan hasil Upacara Homa kali ini berjalan lancar tanpa terkendala, cuaca langit malam kala itu tampak cerah sehingga Api pada tungku Homa yang tersusun dengan rapi dengan batuan bata merah di luar bhaktisala dapat menyala dengan baik.” tutur Pandita Lokapalasraya Kasdi saat diwawancarai Tim Zhenfo Zong Kasogatan.

Barisan pemandu upacara berpakaian adat Bali lengkap.

Terima kasih kepada  Acarya Lian Pu yang berkenan hadir memimpin upacara Homa, Pandita Lokapalasraya Kasdi, Pandita Dwi Junaidi, relawan, pengurus dan umat vihara, serta para donatur yang menyukseskan upacara homa kali ini. Terima kasih juga kepada tim pemandu upacara yang kompak: Candra Adi Wijaya: tambur variasi; I Putu Suardika: terompet sankha; Yeni Cyntia Utama: tambur pegang; Ni Putu Rastania Agatha: Heche; Tjandriana Maharani N: Mu Yi; Kezia Yunantha: Tance; Jessica Reynatha: Yiqing; Dhea Adelya Wisada: Gong & Long du xiang; dan I Putu Berata Putra: Payung  Acarya.

Penulis: Stf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *